Sabtu, 12 September 2009

Ayah - Sebuah Puisi

Kau merantau di ujung bendul
menarik urat leher
mengusir asap meninggalkan api
kerena kau tahu
rezeki elang tak akan dapat musang

ayah
walaupun kau berendam sesayak air
berpaut sejengkal tali
kau masih berhati baja berurat kawat
dan menadahkan tangan ke langit
agar selangkah berpantang surut,
setapak berpantang mundur

ayah
kau kandil sukmaku
di dalam hidupku

Karya: Zulkarnain,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar